29 April 2013

Sepuluh Delapan "SepatuKets"

Hai semua, selamat pagi! Habis ujian nasional nih jadi nganggur dan ga tau harus ngapain. Tiba-tiba kepikiran buat posting blog tapi bingung mau posting apa. Akhirnya mau iseng-iseng bahas kelas saya waktu baru masuk SMA.

Asal mula kelas

Waktu kelas X nama kelasnya SepatuKets. Kelihatannya simple banget tapi aslinya kepanjangannya apa-banget yaitu "Sepuluh Delapan membentuk Kekompakan dan Kreativitas". Kesannya maksa gitu ya haha. Awalnya mau dikasih nama "Pudel" alias Sepuluh Delapan. Tapi ga jadi soalnya bingung ntar yel-yelnya apaan? Masa' : Pudel! Guk-guk-guk. Kan ga lucu. Terus sempat ada yang usul namanya "Spatula" yang artinya Sepuluh Delapan Cinta SMA 2 Lumajang. Itu singkatan dari mana coba ga ada kata "tu" sama sekali di kepanjangannya! Batal juga gara-gara pas mau bikin kaus kelas ga ada gambar spatula yang bagus. Hmm...
Akhirnya, entah dapat inspirasi darimana tercetuslah nama Sepatukets. hehehe
(baca juga di sini)

Isi Kelas

Kelas X8 ini beranggotakan 33 orang dan diketuai oleh Yoga P.B (a.k.a Tum) dan wakilnya Nimas Dian. Sekretarisnya adalah Nur Hilmy alias Cimo sama bendaharanya Febrica Melandia. Pemilihan perangkat kelas ga begitu jelas karena kandidatnya dipilih kakak kelas waktu MOS. Tau-tau mereka aja yang dipilih haha.

Kelas ini lumayan seru ya. Anak-anaknya berbaur antara laki-laki dan perempuan. Maksudnya, gak ada geng cewek atau geng cowok. Paling-paling kubu *eh sama aja ya*. Gak, sih. Emang ada beberapa kelompok, tapi itu lebih kelihatan persahabatannya karena memang mereka bisa menyatu walaupun ga bareng kelompok masing-masing.

Selama di X8 saya duduk bareng teman saya dari SMP, Nimas namanya. Ya, si wakil ketua kelas. Anaknya keren lho kalau dilihat dari penampilannya. Dia baik, suka bercanda, pinter gambar, kreatif, dan cantik. yah walaupun emang kadang saya suka salah tangkep, dia niatnya baik, malah saya kira dia jahat lah sombong lah. Tapi kami gak pernah marah sampe berhari-hari yang lebay gitu lah -_-

Selain Nimas, ada juga temen saya namanya Maulidha. Dia anak terpintar, terpandai, dsb dikelas. Dia saya anggap sebagai sahabat saya. Sekarang kalau kami ketemu pasti saling manggil "bro!" walaupun kami tahu itu sebutan untuk laki-laki. hehehe... Yang paling menghibur itu kalau dia udah nyanyi-nyanyi di kelas dengan ekspresif, walaupun dia pinter, dia gaul, man! *baca: men*. Terus ada juga si Jojo, anak keturunan Prancis gitu (katanya), pinter juga. Saingannya Maul. Tapi persaingannya malah jadi konyol karena ga ada yang niat. Jojo sering dibilang "kakak" saya karena katanya kami sama-sama lahir di Jakarta. Ada-ada aja hehe...

Anggota kelas ini ada Adhelia "Ella", Andika, Sa'adah, Ila, Brilian, Ina, Denah, Dimas, Dwiky a.k.a Pujo, Febrica, Burhan, Ilham dan Ilma anak pendiam di kelas, Icha Isadora, Yuman, Zaka anak paling terkenal di sekolah :p , Yoga, Nimas, Nanda "Ndos", Rosita, Nuril, Lilis, Kezia, Cimo, Iffa anak yang entah kenapa di-bully oleh cowok sekelas, Niken, Maul, Jojo, Girang, Maya, siapa lagi yaa? oiya Novinda dan saya sendiri.

Kenangan

Ada kejadian lucu waktu ada lomba di sekolah. Waktu itu bulan puasa, jadi OSIS ngusulin buat ada lomba takbir antar kelas. Kelas X8 ikut tapi cuma buat menghindari denda. Kalau menang Alhamdulillah, kalau kalah, biarin yang penting gak di denda. Kami latihan cuma beberapa hari sebelum hari H jadi agak nggak niat gitu. Itu aja belom jadi. Gerakannya, liriknya, dll. Malam hari, waktu perlombaan mau dimulai. Kami latihan seadanya dengan alat seadanya 1 jam sebelum tampil. Pas tampil... ya seadanya juga tapi gak malu-maluin karena emang ga jelek banget alias biasa aja.
Pas pengumuman pemenang, ternyata kelas kami gak menang. Ya udah lah udah resiko juga.

Beberapa bulan kemudian sekolah kami ngadain juga lomba jingle *baca: jinggel* karena  sekolah kami merayakan ulang tahun setiap Februari. Kelas kami pasti harus ikut dong kalau ga mau di denda. Tapi karena kami emang "sibuk" akhirnya kami mengulur-ulur latihan jingle. Semua pada mikir "waktu lomba takbiran, kita latihan cuma sebentar tapi ga jelek tuh. ya gapapa lah kalau kita latihan beberapa hari sebelum lomba." Pikiran ini nih yang sesat.
Alhasil, pas lomba, kami ga siap kostum, alat musik, gerakan, lirik udah lupa, dll pokoknya kacau banget dan malu-maluin. Baca di sini biar lebih lengkap.

Itu semua menjadi pelajaran bagi murid-murid kelas X8 biar ga mengulang kejadian yang sama di kelas XI dan XII :) Yang jelas masih banyak kejadian tak terlupakan lainnya yang ga bisa di ceritakan satu persatu hehe

ini penampakan kaus kelasnya...

 tampak depan

 tampak belakang

kayak udah kusut gitu ya? hahaha