27 Oktober 2014

Klasifikasi Iklim



Dalam ilmu pertanian, kondisi iklim sangat berpengaruh terhadap proses bertani dan produk pertaniannya. Untuk mempermudah manusia memperoleh informasi tentang iklim agar sektor pertanian berjalan dengan baik, maka para ilmuwan menggolongkan iklim di bumi. Berdasarkan cara penentuan kriteria klasifikasinya, iklim dibagi menjadi dua, yaitu klasifikasi iklim secara genetik dan secara empirik.
Klasifikasi iklim secara genetik, yaitu berdasarkan:
a.       Perbedaan penerimaan radiasi matahari
Ahli Yunani kuno berpendapat bahwa bumi dibagi menjadi iklim tropis, subtropis, sedang, dan kutub. Wilayah beriklim tropis memiliki suhu udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah beriklim kutub.
b.      Sirkulasi udara
Pada tahun 1950 Flohn mengklasifikasikan iklim menurut aliran angina dan karakteristik hujan yaitu zona ekuatorial, tropika, subtropika kering, hujan winter subtropika, ekstratropika, sub-polar, boreal, dan kutub.
Klasifikasi iklim secara empirik, yaitu klasifikasi iklim berdasarkan:
a.       Rational moisture budget
Klasifikasi ini dibuat oleh Torhnwaite (1948) dengan menghitung evapotranspirasi potensial dan neraca air, yaitu suhu rata-rata perbulan.
b.      Pertumbuhan vegetasi
1.      Sistem klasifikasi Koppen
Koppen (1900) membagi berdasar suhu udara dan rata-rata curah hujan bulanan atau tahunan. Iklim hujan tropika dengan temperatur bulan terdingin yaitu > 18 °C, iklim hujan dengan evaporasi > presipitasi, iklim sedang berhujan memiliki temperatur bulan terdingin > -3 °C dan < 18 °C dan temperatur bulan terpanas > 100C, iklim hujan dingin rata-rata temperatur bulan terpanas > 100C dan terdingin < – 30C dan iklim kutub rata-rata temperatur bulan terpanas < 100C.
2.      Sistem klasifikasi Schmidt – Ferguson
Dasar dari sistem klasifikasi ini adalah bulan basah dan bulan kering yang dihitung pada masing-masing tahun dengan kriteria bulan kering bercurah hujan < 60 mm, bulan lembab bercurah hujan 60-100 mm, dan bulan basah bercurah hujan > 100 mm. Mereka berdua menggunakan rasio:
Klasifikasi ini dibuat hanya memperhatikan unsur iklim hujan dan membutuhkan data hujan minimal 10 tahun.
3.      Sistem klasifikasi Oldeman
Kriteria sistem klasifikasi Oldeman mirip dengan sistem klasifikasi Schmidt – Ferguson yaitu dengan berdasarkan bulan basah, bulan lembab dan bulan kering yang memperhatikan peluang hujan, hujan efektif, dan kebutuhan air tanah. Konsep yang dikemukakan Oldeman adalah:
-          Padi sawah membutuhkan rata-rata 145 mm air per bulan di musim hujan
-          Palawija membutuhkan air rata-rata 50 mm per bulan di musim kemarau
-          Hujan bulanan diharapkan berpeluang 75% = 0,82 x hujan rata-rata bulanan – 30
-          Huajan efektif untuk padi sawah adalah 100%
-          Hujan efektih untuk palawija 75%
Setelah dihitung maka didapat:
Ø  Padi Sawah memerlukan                     : 213 mm/bulan
Ø  Tanaman lahan kering memerlukan     :120 mm/bulan
Maka dapat disimpulkan bahwa Bulan Basah (BB) memiliki rata-rata curah hujan > 200 mm,  Bulan Lembab (BL) memiliki rata-rata curah hujan 100 – 200 mm, dan Bulan Kering (BK) memiliki rata-rata curah hujan < 100 mm.

8 Oktober 2014

Iklim dan Cuaca



          Cuaca adalah keadaan suatu bagian atmosfer yang terjadi dalam jangka waktu yang pendek dan di tempat yang sempit, sedangkan iklim adalah rata-rata cuaca di suatu tempat yang luas dan terjadi dalam waktu yang relatif lama. Iklim tidak sama dengan cuaca, tetapi lebih merupakan pola rata-rata dari keadaan cuaca untuk daerah tertentu (Achmadi, 2005).
            Iklim di bumi selalu berubah-ubah. Perubahan iklim ini dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu:
1.      Suhu udara. Suhu udara adalah kondisi panas atau dingin udara di suatu daerah. Radiasi  matahari yang tinggi dan posisi wilayah  menyebabkan suhu udara di tempat itu menjadi panas.
2.  Tekanan udara. Lapisan udara ada banyak dan berat dari lapisan udara tersebut menimbulkan suatu gaya yang disebut tekanan udara. Daerah yang mendapat panas dengan intensitas yang tinggi maka tekanan udaranya akan rendah. Begitu juga sebaliknya, apabila suatu daerah mendapat panas yang sedikit maka tekanan udara di daerah tersebut tinggi.
3.      Angin merupakan udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke derah bertekanan rendah. Dengan adanya angin, suhu udara bisa berubah karena udara panas yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
4.      Kelembaban udara adalah kandungan uap air di udara. Kelembaban udara dibagi menjadi dua, yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah kelembaban yang menunjukan berat uap air dalam satu meter kubik. Sedangkan kelembaban relatif adalah perbandingan berat uap air yang terkandung di suatu udara dengan berat maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
5.      Curah hujan adalah banyaknya air yang turun pada suatu daerah.
Menurut UNDP Indonesia (2007), perubahan iklim di sebabkan oleh dua hal, yaitu peningkatan gas rumah kaca dan berkurangnya lahan yang dapat menyerap karbondioksida. Gas rumah kaca terbesar di bumi adalah karbondioksida. Penyumbang karbondioksida terbesar adalah negara-negara maju. Sementara itu lahan-lahan yang ditumbuhi tanaman, yang dapat “mengubah” karbondioksida menjadi oksigen, seperti lahan pertanian, perkebunan, hutan, dan lain-lain semakin sempit seiring bertambahnya penduduk. Jika ini terus berlangsung, maka akan berdampak negatif pada kehidupan di bumi.
Dampak perubahan iklim pada kehidupan diantaranya dari segi kesehatan. Dikutip dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association, pada tahun 2050 diprediksi banyak kota di Amerika Serikat yang mengalami panas yang ekstrem. Keadaan udara yang lebih panas dari biasanya akan memicu gangguan kesehatan misalnya stress karena udara panas, penyakit pernafasan, alergi, dll. Pada sektor pertanian juga akan terganggu karena hasil panen akan menurun dengan kondisi iklim dan cuaca yang tidak mendukung.


Sumber:
Jurnal “Hubungan Iklim (Curah Hujan, Kelembaban, dan Suhu Udara) dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Administrasi Jakarta Timur 2004-2008” oleh Ade Yuniarti, FKM UI, 2009
Artikel “Perubahan Iklim Ganggu Kesehatan Masyarakat” (www.hijauku.com)

2 Oktober 2014

Atmosfer



        Atmosfer berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu Atmos (uap air) dan Sphaira (bumi). Atmosfer adalah suatu lapisan yang menyelimuti seluruh bagian bumi yang terdiri atas kumpulan gas. Gas yang menyusun atmosfer yaitu Nitrogen, Oksigen,  uap air dan beberapa gas buang seperti Karbondioksida, Argon, dan sebagainya. Susunan gas ini membentuk beberapa lapis, yaitu Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Troposfer adalah lapisan yang paling dalam, yaitu lapisan yang berhubungan langsung dengan permukaan bumi. Di lapisan Troposfer terjadi beberapa gejala alam yang berhubungan dengan iklim seperti hujan. Yang kedua adalah Stratosfer, yaitu lapisan yang berada di atas Troposfer. Pada lapisan ini terjadi penyerapan sebagian sinar ultraviolet sebelum jatuh ke bumi. Kemudian di atas Stratosfer adalah lapisan Mesosfer. Suhu di lapisan ini akan berkurang seiring bertambahnya ketinggian. Lalu setelah Mesosfer ada lapisan lagi yaitu Termosfer. Termosfer atau disebut juga Ionosfer berfungsi sebagai tempat ionisasi gas hasil radiasi matahari. Ionisasi gas pada lapisan ini memantulkan sinyal radio komunikasi ke bumi. Yang terakhir adalah lapisan Eksosfer. Eksosfer adalah lapisan terluar dari atmosfer. Di lapisan ini paling banyak terdapat gas Hidrogen, kerapatan udaranya tipis dan dibatasi oleh garis Magnetopause.
Semakin jauh jarak dari permukaan bumi maka semakin tebal lapisan buminya.
            Atmosfer membuat bumi menjadi dapat ditinggali karena atmosfer sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk di bumi. Contohnya hujan yang terjadi di lapisan Troposfer. Apabila ada hujan, maka bisa terbentuk sungai. Sungai digunakan sebagai sumber air bagi manusia untuk mandi, mengairi sawah, dll. Contoh lainnya adalah Oksigen dan Karbon dioksida yang terkandung di dalam atmosfer sangat dibutuhkan untuk pernapasan makhluk hidup.


Sumber:
belajarilmugeografi.blogspot.com
wikipedia.com