Hari
Jumat 2 minggu lalu saya bersama teman-teman jurusan dan seorang dosen pengampu
melakukan kunjungan untuk mata kuliah Fisiologi Benih ke BBPPMB-TPH. Apaan tuh? Yang
pasti, karena ini mata kuliah Fisiologi Benih tempat tersebut ada hubungannya
dengan perbenihan. Untuk itu langsung aja simak ulasan berikut. Yuukk ;)
Adalah
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
disingkat BBPPMB-TPH (panjang ya haha), sebuah UPT Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan yang bergerak di bidang perbenihan khususnya pengujian mutu benih.
Kenapa mutu benih harus diuji dulu sebelum diedarkan? Ya kalau ternyata ada
benih yang kadaluarsa atau terkena penyakit terus sampai di tangan konsumen
gimana, emang siapa yang mau nanam benih yang ga bakalan tumbuh walau ditanam di
kondisi optimal -_- Metode-metode pengujian ini belum banyak yang tahu dan ga
semua orang bisa melakukannya lho. Makanya kalau diantara kalian ada yang
pernah penelitian dan ternyata menemukan metode yang bagus dan lebih mudah untuk
menguji mutu benih, boleh banget diajukan ke sini. Jangan ragu karena BBPPMB-TPH
sudah terakreditasi secara nasional maupun internasional dari ISTA
(International Seed Testing Association) dan KAN (Komite Akreditasi Nasional). Selain
pengujian mutu benih, BBPPMB-TPH juga menyelenggarakan Uji Profisiensi dan
membuka kesempatan bagi kalian yang tertarik di dunia benih untuk belajar di sini,
alias magang atau pelatihan.
Laboratorium
di BBPPMB-TPH ada 8, ialah Lab. Fisika, Lab. Biologi, Lab. Elektroforesis, Lab.
Cendawan, Lab. Bakteri, Lab. Virus, Lab. Nematoda, dan Lab. Kultur Jaringan.
Pertama kami ke Lab Fisika yang biasa disebut dengan lab kering. Kegiatan yang dilakukan di sini seperti pengambilan contoh pada lot secara manual, mengukur kadar air, menetapkan berat 1000 butir benih, dll.
Yang menarik di sini adalah: saya baru tahu panas oven itu ternyata ga benar-benar menyebar rata ke seluruh ruangan (oven). Ada spot-spot tertentu yang suhunya beda dari spot yang lain. Jadi pegawai di situ bakalan dengan teliti mengukur tiap spot dan ga boleh salah meletakkan sampel ke spot yang suhunya tidak diinginkan itu. Hmmm, ternyata ini penyebabnya kalau bikin kue kering gosongnya suka beda-beda hahaha :D
![]() |
oven |
![]() |
desikator yang katanya murah tapi harus impor demi keamanan |
Lawannya dari lab kering ya lab basah, alias lab biologi. Nah, di sini tempatnya pengujian daya berkecambah benih, penetapan heterogenitas, pengujian vigor, dan pengujian viabilitas benih.
Yang menarik di sini adalah: ada germinator yang sebesar ruangan (maaf lupa ngukur -_-“). Selama ini saya tahunya germinator itu yang segede freezer es krim di indoapril haha. Dan ternyata ga sembarangan lho kertas buat perkecambahan benih standard ISTA, kudu pas pH-nya.
![]() |
germinator room |
Lanjut ke lab elektroforesis. Pengujian penanda genetik dan verifikasi varietas benih dilakukan di lab ini. Pengujian biasanya ada duametode yaitu Sambrook (sampel dari biji) dan miniprep (sampel dari jaringan tanaman).
Selanjutnya ke Lab. Nematoda, yaitu tempatnya
menguji nematoda terbawa benih. Itu, cacing mikro yang kelihatan kalau dilihat
lewat mikroskop.
Yang menarik di sini adalah: Setiap
benih pasti ada nematodanya, dan dalam satu sampel yang terbuat dari 1000 benih
itu harus dihitung SEMUA nematoda yang ada!
![]() |
jarum buat "mancing" nematoda harus super tipis karena dia kecil banget |
Kemudian kami ke lab virus. Untuk
pengujian virus, benih harus ditumbuhkan dulu baru bisa diketahui apakah
mengandung virus atau tidak.
Yang menarik di sini adalah: 1 ml antiserum
yang digunakan untuk pengujian virus terbawa benih harganya 8-9 juta -_-
Next, pindah ke lab cendawan. Kegiatan
di lab ini ialah menguji cendawan terbawa benih dengan metode Blotter test.
Lab terakhir adalah lab bakteri untuk
pengujian bakteri terbawa benih.
Sayang sekali kami ga bisa ke lab kultur jaringan karena memang belum dioperasikan secara intensif.
Nah, itu
tadi hasil jalan-jalan kami selama di BBPPMB-TPH. Tertarik belajar pengujian
mutu benih? Silakan ke Balai Besar ini yang berlokasi Jalan Raya Tapos, Depok,
Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar