28 Juli 2011

Aksi Diam Menuai Protes

Have you ever heard a story about Lizzie Zipmouth which written by Jacqueline Wilson? Have you read the novel? Well, I just wanna tell you about something funny (maybe not) which kinda similar with that story. kekekeke :p

Sebenernya ga mirip-mirip amat sih. Miripnya cuman pas bagian saya obviously silence to everyone. Sejak saya masuk kelas XI, saya ga banyak ngomong. Alasannya 1. saya males ngomong, 2. saya orangnya cuek. Jadi kalo saya digangguin (lebih ke buat lelucon), saya ya diem aja. Menurut saya itu bukan masalah yang penting yang harus dibesar-besarkan. Buat apa saya ladenin?
Banyak yang protes sama aksi "zipmouth" (*mulut terkunci) saya ini. Contohnya ada temen saya namanya Azka bilang (entahlah ga begitu jelas didenger :p ) bunyinya mirip gini "nis, kalo ditanya itu jawab. biar bisa berbaur". Pernah juga si Bagas gini "ngomong age, "terima kasih" tok wes" yang artinya "ngomong dong. "terima kasih" aja". Terus saya bilang "terima kasih" habis itu...... di-tepuktangan-in sama anak-anak sekelas! Saya heran aja.. tapi habis itu ketawa. hehehehe :p Di lain waktu si Bagas protes lagi. Dan saya cuma jawab "Talk Less, Do More." Eh dia jadi panggil aku 'More' (baca: mor). Ada-ada aja tuh anak. Atau suatu ketika, si Koko (ketua kelasku) ditunjuk guru bahasa Indonesia ke depan kelas buat menjelaskan isi artikel secara lisan. Udah selesai, guruku bilang "Ko, tunjuk satu anak perempuan buat maju seperti kamu tadi!" Karena saya ga akrab sama Koko, saya tenang aja. Tapi ternyata dia nunjuk saya yang kurang lebih alasannya adalah supaya saya ngomong. Waaa segitu diemnya kah saya?
Semua protesan tadi cuma saya balas dengan senyuman :) hehehehe
Mungkin saya kayak di-bully ya? Pasti saya dijailin terus karena limit bicara. Sampe ada yang ngomong "gapapa di ajak ngomong, tapi jangan di aniaya." weww..
Tapi so far, kelasku enak kok. Meski ga kayak X8. Mungkin karena baru beberapa minggu kali ya? Well, liat aja kalo udah setaun! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar