8 Oktober 2014

Iklim dan Cuaca



          Cuaca adalah keadaan suatu bagian atmosfer yang terjadi dalam jangka waktu yang pendek dan di tempat yang sempit, sedangkan iklim adalah rata-rata cuaca di suatu tempat yang luas dan terjadi dalam waktu yang relatif lama. Iklim tidak sama dengan cuaca, tetapi lebih merupakan pola rata-rata dari keadaan cuaca untuk daerah tertentu (Achmadi, 2005).
            Iklim di bumi selalu berubah-ubah. Perubahan iklim ini dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu:
1.      Suhu udara. Suhu udara adalah kondisi panas atau dingin udara di suatu daerah. Radiasi  matahari yang tinggi dan posisi wilayah  menyebabkan suhu udara di tempat itu menjadi panas.
2.  Tekanan udara. Lapisan udara ada banyak dan berat dari lapisan udara tersebut menimbulkan suatu gaya yang disebut tekanan udara. Daerah yang mendapat panas dengan intensitas yang tinggi maka tekanan udaranya akan rendah. Begitu juga sebaliknya, apabila suatu daerah mendapat panas yang sedikit maka tekanan udara di daerah tersebut tinggi.
3.      Angin merupakan udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke derah bertekanan rendah. Dengan adanya angin, suhu udara bisa berubah karena udara panas yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
4.      Kelembaban udara adalah kandungan uap air di udara. Kelembaban udara dibagi menjadi dua, yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah kelembaban yang menunjukan berat uap air dalam satu meter kubik. Sedangkan kelembaban relatif adalah perbandingan berat uap air yang terkandung di suatu udara dengan berat maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
5.      Curah hujan adalah banyaknya air yang turun pada suatu daerah.
Menurut UNDP Indonesia (2007), perubahan iklim di sebabkan oleh dua hal, yaitu peningkatan gas rumah kaca dan berkurangnya lahan yang dapat menyerap karbondioksida. Gas rumah kaca terbesar di bumi adalah karbondioksida. Penyumbang karbondioksida terbesar adalah negara-negara maju. Sementara itu lahan-lahan yang ditumbuhi tanaman, yang dapat “mengubah” karbondioksida menjadi oksigen, seperti lahan pertanian, perkebunan, hutan, dan lain-lain semakin sempit seiring bertambahnya penduduk. Jika ini terus berlangsung, maka akan berdampak negatif pada kehidupan di bumi.
Dampak perubahan iklim pada kehidupan diantaranya dari segi kesehatan. Dikutip dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association, pada tahun 2050 diprediksi banyak kota di Amerika Serikat yang mengalami panas yang ekstrem. Keadaan udara yang lebih panas dari biasanya akan memicu gangguan kesehatan misalnya stress karena udara panas, penyakit pernafasan, alergi, dll. Pada sektor pertanian juga akan terganggu karena hasil panen akan menurun dengan kondisi iklim dan cuaca yang tidak mendukung.


Sumber:
Jurnal “Hubungan Iklim (Curah Hujan, Kelembaban, dan Suhu Udara) dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Administrasi Jakarta Timur 2004-2008” oleh Ade Yuniarti, FKM UI, 2009
Artikel “Perubahan Iklim Ganggu Kesehatan Masyarakat” (www.hijauku.com)

2 komentar: